ESG

DBL ACADEMY

JR DBL

MAINBASKET

SAC

HAPPY
WEDNESDAY

DISWAY

MAINSEPEDA

Image Float
Menurut Mikhael Bagus, UPTD SDN Purbayan 02 Baki, Kabupaten Sukoharjo pemain basket pelajar harus tetap mementingkan pendidikan.

Olahraga adalah gerakan-gerakan yang dapat menyehatkan tubuh. Dengan olahraga, tubuh akan terasa segar dan bugar. Oleh karena itu, Olahraga sangat penting dalam kehidupan ini.

Bola basket adalah olahraga permainan berkelompok. Terdiri atas dua tim, beranggotakan masing-masing lima orang. Saling bertanding mencetak poin dengan memasukkan bola ke dalam keranjang lawan menjaga keranjang tidak dimasukkan bola oleh lawan.

Bola basket sangat cocok untuk ditonton, karena biasa dimainkan di ruang olahraga tertutup. Hanya memerlukan lapangan relative kecil. Dalam melakukan permainan bola basket,tentunya membutuhkan tempat dan alat-alat, agar permainan dapat berjalan.

Siswa-siswi SD, SMP, dan SMA yang mengikuti ekstrakurikuler basket sangat menginginkan adanya kompetisi. Tidak hanya kompetisi yang biasa, tapi yang bergengsi, sehat, dan memiliki prestige. Agar hobi basketnya tidak berkahir di lapangan sekolah saja.

Developmental Basketball League (DBL) DBL adalah kompetisi basket pelajar terbesar di Indonesia. Awalnya adalah turnamen lokal untuk siswa SMA di Surabaya, Jawa Timur. Jika turnamen untuk siswa SMA, mungkin jarang yang mengadakan.

DBL mencuri perhatian sebagian pelajar SMA saat pertama kali digelar di Surabaya pada 2004. DBL menggelar kompetisi secara benar. Makusdnnya benar adalah tidak boleh ada pemain profesional, tidak menerima sponsor rokok dan alcohol. Ini yang membuat DBL mencui perhatian siswa-siswa SMA.

Musim pertama DBL di Solo, 2010 silam, bisa dibilang sukses. Babak final ditonton 5000 orang. Musim selanjutnya, DBL, semakin matang dengan aturan yang diterapkan pun semakin ketat. Agar mendapatkan hasil yang lebih baik lagi.

Tak dipungkiri, kesuksesan DBL membuat kompetisi basket bergengsi, membuat minat basket, khususnya di kalangan pelajar meningkat. Berkontribusi pada basket Indonesia. DBL yang mengembangkan student athlete (pemain hasus naik kelas di jenjangnya dan dengan nilai rata-rata) bukan hanya untuk perkembangan basket Indonesia. Tetapi juga untuk perkembangan pemain muda yang terlihat di dalamnya. Dengan minat kepada basket yang besar, semoga banyak pilihan pemain berbakay yang dibentuk dari DBL untuk timnas Indonesia.

Konsep Student Athlete sangat cocok di Indonesia. Karena pemain basket pelajar harus tetap mengutamakan pendidikan dan sekolahnya. Pemain basket haruslah pintar di dalm dan di luar lapangan.

Para pemain basket profesional tidak menggantungkan seluruh cita-citanya di lapangan. Karir di lapangan hanyalah jembantan untunk menggapai cita-citanya selanjutnya. Karena mereka menganggap berlaga di lapangan bukanlah ujung karir. Sehingga, tidak sedikit pemain basket yang berjuang sedemikian rupa untuk mampu membagi waktunya, antara meniti Pendidikan dan latihan di lapangan.

Ambil contoh beberapa pemain Liga Mahasiswa (Lima), Indonesia Basketball League (IBL) yang berstatus mahasiswa S1, S2, dan bahkan ada yang sudah sarjana S2. Karena mereka menganggap pendidikan adalah kebutuhan yang tidak bisa dikesampingkan oleh hobi. Seberat apapun kompetisi, Pendidikan tak boleh dilupakan.

“Full-time student, part time athlete”. Itulah kata Mikhael Bagus Pradana, mantan pemain basket putra yang sekarang menjadi guru olahraga PNS di SDN Purbayan 02 Baki, Sukoharjo. Sukses membawa tim sekolahnya dulu juara di berbagai kompetisi basket. dan bergelar Magister (S2) Ilmu Keolahragaan.

Menurut saya, kesadaran dari atlet-atlet basket Indonesia akan pentingnya pendidikan, akan melahirkan atlet basket berkualitas. Tidak hanya menonjolkan keahliannya di lapangan dan mengharumkan nama Indonesia, tapi juga berprestasi di bidang akademik. Hal ini perlahan ikut menunjang kemajuan Indonesia di bidang pendidikan.

Atlet-atler berprestasi ini juga mampu menjadi contoh positif kepada para penggemarnya. Secara tidak langsung mempengaruhi penggemarnya untuk tidak hanya ahli di lapangan dan mengharumkan nama Indonesia di bidang olahraga, namun juga dalam pendidikan. Tanpa disadari, hal sederhana seperti ini mampu berdampak besar terhadap kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Perlahan kita mampu menunjukkan kepada dunia, bahwa Indonesia merupakan negara yang patut diperhitungkan dalam berbagai aspek. (*)

Artikel ini ditulis oleh Mikhael Bagus Pradana, S.Pd. UPTD SDN Purbayan 02 Baki, Kabupaten Sukoharjo

  RELATED ARTICLES
Comments (0)
PRESENTED BY
OFFICIAL PARTNERS
OFFICIAL SUPPLIERS
SUPPORTING PARTNERS
MANAGED BY